Monday, December 24, 2018

Menakjubkan, Pancaran Cahaya Bulan Ramadhan Ternyata Tertangkap Satelit Di Luar Angkasa

Bulan Ramadhan telah berlalu. Demikian pula Hari Raya Iedul Fitri juga telah berlalu.
Namun ternyata pelaksanaan dan peringatan keagamaan yang terbesar bagi umat Islam itu menyisakan suatu dongeng yang sangat menarik.
Sebab apa yang terjadi selama hari-hari besar agama Islam tersebut pancaran cahayanya ternyata sanggup dilihat oleh satelit yang sedang berada di luar angkasa.

Dan dari hasil tangkapan satelit, gambar wacana pancaran cahaya di bulan Ramadhan yaitu menyerupai ini :


img src : BBC, kredit NASA

Para ilmuwan ternyata telah mengamati sepanjang kurun waktu antara tahun 2012 hingga tahun 2014 yang gres usai lalu, wacana bagaimana orang-orang Timur Tengah dalam melaksanakan kegiatannya di bulan Ramadan.

Dan untuk tujuan ini para ilmuwan memakai satelit di luar angkasa.
Satelit yang dipakai yaitu satelit Suomi NPP atau National Polar Orbiting Partnership yang diperlengkapi dengan sejumlah kamera infra merah untuk mendeteksi pancaran cahaya di bumi dikala malam hari pada bulan-bulan Ramadhan tersebut.
Dan dari gambar potret yang berhasil dikumpulkan, sanggup terlihat bagaimana kondisi kota-kota di bumi yang bertambah terperinci ketika perayaan religius berlangsung.

Sebagaimana dikutip dari laman BBC Indonesia, Eleanor Stokes, yang merupakan salah seorang peneliti dari Universitas Yale, Amerika Serikat menyampaikan :
“Warga muslim berpuasa dari sebelum matahari terbit hingga matahari tenggelam. Konsekuensinya, mereka memindahkan kegiatan mereka. Mereka makan di pengujung hari, pasar buka hingga larut malam.”

Menurut pengamatan para ilmuwan ini, pancaran cahaya pada dikala bulan bulan ampunan dari Arab Saudi, cenderung berfokus di pusat-pusat kota-kota. Di beberapa kota besar di Arab Saudi, menyerupai di kota Riyadh dan Jeddah, pancaran cahaya bahkan mengalami peningkatan sebesar 60% hingga 100% ketika bulan bulan ampunan sedang berlangsung dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Namun demikian ternyata tidak semua kota di Timur Tengah yang mengalami peningkatan cahaya di dikala Ramadan.
Ada beberapa yang justru mengalami penurunan pancaran cahaya. Kota-kota di Negara Irak misalnya.
“Hal itu amat mungkin disebabkan pembangkit listrik (di Irak) yang rentan,” kata Stokes menerangkan.
Dan berdasar pengamatan para andal pula puncak cahaya yang terjadi di wilayah Timur Tengah akan mencapai puncaknya ketika dikala hari raya Idul Fitri tiba.

Disamping melihat adanya peningkatan pancaran cahaya di bulan ramadhan dan hari Raya Idul Fitri, para ilmuwan juga melihat adanya peningkatan pancaran cahaya ketika perayaan Natal dan tahun baru. Dan juga pada dikala hari Thanksgiving.

Para ilmuwan melihat, di sebagian besar kota di Amerika Serikat, pancaran cahaya mulai bertambah terperinci semenjak Thanksgiving hingga Natal dan Tahun Baru.
Para peneliti tersebut menemukan bahwa jumlah pancaran cahaya di tengah kota cenderung bertambah sebesar 20%-30% pada masa-masa tersebut jikalau dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Sedangkan kota-kota yang berada di pinggiran dan sub-urban, peningkatan cahaya yang terjadi sebesar 30%-50%.

img src : BBC, kredit NASA

Miguel Roman, salah seorang peneliti dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard yang bekerjasama dengan Badan Antariksa AS (NASA), mengatakan
:” Cahaya menyala khususnya di wilayah permukuman. Warga cuti dikala liburan dan mereka menyalakan lampu.”

Menurut para ilmuwam yang melaksanakan penelitian tersebut, deteksi cahaya dengan memakai satelit ini sanggup membantu mereka dalam memahami bagaimana program keagamaan dan kebudayaan sanggup memacu penggunaan energi.

Lihat juga :

Sumber http://anekacarapraktis.blogspot.com

Artikel Terkait

Menakjubkan, Pancaran Cahaya Bulan Ramadhan Ternyata Tertangkap Satelit Di Luar Angkasa
4/ 5
Oleh