Tuesday, January 1, 2019

Seperti Inilah Cara Menyelamatkan Diri Kalau Terperosok Dalam Pasir Hisap

Jika anda termasuk penggemar film, mungkin pernah melihat adegan wacana keganasan pasir hisap atau pasir hidup. Dimana ketika ada seseorang yang terperosok ke dalam pasir hidup ini, maka secara perlahan namun pasti, orang sial tersebut akan tersedot ke dalam bumi.
Segala perjuangan untuk melepaskan diri – bahkan bila dibantu sekalipun – akan sia-sia. Karena begitu besarnya daya cengkeram dan daya hisap pasir hidup ini.

Dan adegan yang mengerikan ibarat itu tidak hanya sanggup terjadi di film saja.
Sebab fenomena pasir hisap faktanya sanggup terjadi di dunia nyata.
Sebab kenyataannya, fenomena pasir hidup yaitu prosedur yang paling unik di alam semesta.
Pasir hisap memang paling banyak ditemukan di tepi pantai, di tepi sungai.
Tapi sanggup jadi ada di halaman belakang sekitarnya. Dan dengan “diam-diam tapi menghanyutkan” menunggu orang mendekat dan memperosokkan ke dalamnya.

Meski tidak seseram ibarat di film-film, untuk sanggup menyelamatkan diri dari cengkeraman pasir hisap – bila tidak tahu caranya – memang bukan upaya yang mudah.

Begitu berpengaruh dan hebatnya daya cengkeram dan daya sedot dari pasir hisap ini, diharapkan tenaga yang sangat besar untuk sanggup mengangkat korban yang terperosok di dalamnya.

Yang bila salah, malah sanggup memutuskan anggota tubuh korban.
Sebab untuk sanggup mengeluarkan hanya satu penggalan kaki korban yang terperosok pasir hisap dengan kecepatan 1 cm/ detik saja diharapkan kekuatan sebesar 100 ribu Newton, atau kurang lebih setara dengan kekuatan untuk mengangkat sebuah kendaraan beroda empat berukuran sedang !

Jadi bagaimana cara yang sempurna untuk menyelamatan diri bila seandainya suatu dikala terperosok ke dalam pasir hisap ?

Ada seorang ilmuwan dari Universitas Amsterdam, Belanda yang berjulukan Daniel Bonn yang memang secara khusus meneliti wacana fenomena pasir hisap ini.
Setelah meneliti dan melaksanakan percobaan berulang-ulang, Bonn dan timnya alhasil berhasil menemukan cara yang sempurna untuk sanggup menyelamatlan diri bila suatu dikala terperosok dalam pasir hisap.

Menurut Bonn, bekerjsama sebagian besar pasir hisap tidak jauh berbeda dengan pasir pada umumnya. Pasir hisap “ hanyalah” pasir yang telah diresapi air, lantaran friksi (gaya gesek) antar butiran pasir berkurang, sehingga menjadi adonan pasir dan air setengah cair yang sulit mendukung.
Sehingga orang yang terperosok ke dalam pasir hidup umumnya tidak sanggup bergerak.
Densitas pasir yang meningkat lalu merekat di penggalan anggota tubuh bawah yang terperosok dalam pasir hidup tersebut, membentuk tekanan yang sangat besar pada tubuh, mengakibatkan sangat sulit mengeluarkan tenaga.

Orang-orang sering keliru menafsirkan bahwa dengan menggoyangkan kaki akan sanggup melonggarkan pasir di sekitar badan, sehingga dengan demikian sanggup membantu anggota tubuh untuk keluar dari dalam pasir. Namun cara ini bekerjsama malah keliru.
Gerakan demikian hanya akan mempercepat endapan tanah liat, memperkuat viskositas (sifat merekat) pasir hidup, meronta membabi buta hanya akan menciptakan korban terperosok lebih dalam.

Bonn mengatakan, “cara yang sempurna untuk terlepas dari pasir hisap yaitu, korban yang terperangkap harus menggerakkan secara perlahan kedua kakinya, biar air dan pasir semaksimal merembes masuk ke kawasan hampa.

Dengan begitu akan sanggup mengurangi tekanan tubuh si korban, sekaligus menciptakan pasir biar perlahan-lahan menggembur.
Selain itu, sang korban juga harus berusaha biar anggota badannya terpisah, lantaran bila area permukaan pasir yang disentuh tubuh semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar.
Asalkan korban mempunyai kesabaran yang cukup, dengan gerakan yang cukup damai dan santai, maka secara perlahan niscaya akan terbebas dari perangkap pasir hidup.

Dalam penelitiannya Bonn mendapati, dikala suatu obyek terperosok ke dalam pasir hidup, kecepatan terbenamnya ditentukan oleh densitas obyek tersebut. Densitas pasir hidup umumnya 2 g/milliliter, sedangkan densitas insan yaitu 1g/milliliter.
Di bawah densitas demikian, tubuh insan yang terbenam ke pasir hidup tidak akan mati tenggelam, kerap akan berhenti hingga sebatas pinggang.
Ia juga mendapati, bahwa meskipun sejumlah obyek yang berdensitas lebih besar dari pasir hidup, tapi tetap sanggup mengapung di atas pasir hidup.

Menurut Bonn lebih lanjut, “Yang paling berbahaya yaitu apabila pasir hisap cenderung menarik dengan cepat,” katanya.
Tapi, kesabaran sanggup menyelamatkan Anda. Jika dinantikan dengan sabar, partikel pasir lambat laun akan stabil sehingga daya apung adonan tersebut akan mengangkat Anda ke atas”
“Kami mengetahui bahwa lapisan pasir di bawahnya lebih rapat sedangkan air lebih banyak di lapisan atas. Lapisan pasir yang sangat pekat di bawah sangat sedikit mengandung air sehingga sulit melepas kaki yang terperosok ke dalamnya,” lanjut Bonn.
Karena itu Bonn menyarankan : “dengan tetap damai dan biasanya Anda akan terapung. Luruskan punggung Anda untuk memperluas area yang bebas dan tunggu hingga kaki bebas dari pasir:
Bonn juga menyarankan biar kaki bergerak untuk mengendalikan air sehingga Anda terapung. “
Anda harus memasukkan air ke dalam pasir dan cara yang paling gampang yaitu memutar-mutar sekitar kaki di dalam pasir hisap,” tambahnya.

Simak juga :

Sumber http://anekacarapraktis.blogspot.com

Artikel Terkait

Seperti Inilah Cara Menyelamatkan Diri Kalau Terperosok Dalam Pasir Hisap
4/ 5
Oleh