Mengapa Untuk Mengaktifkan Android Harus Memasukkan Akun Google ?

Sejak pertama kali diluncurkan, smartphone berbasis Android mendapat perhatian dan minat yang begitu luas dari para penggunanya.

Dengan dijejali teknologi yang terbaru serta fitur-fitur yang sangat menarik – dan biasanya selalu di update, Android bahkan kemudian melesat meninggalkan pesaing-pesaingnya.

Terlebih lagi ketika hampir semua aplikasi sanggup masuk di dalamnya – termasuk BBM – platform Android bahkan boleh dikata “merajai” pasar pengguna ponsel bakir dikala ini.

Dari data yang diambil beberapa tahun kemudian saja, dari jumlah pengguna Android secara global tercatat sebanyak 48 miliar aplikasi Android yang sudah diinstal dan 2.5 miliar terakhir didapat hanya dalam kurun waktu 4 bulan saja.

Sebuah angka yang sangat luar biasa !

Namun, ada satu hal yang sangat menarik dan cukup krusial – tetapi seringkali tidak disadari oleh para pengguna Android, yaitu ketika setiap pertama kali mengaktifkan smartphone yang berbasis android, maka pengguna akan diminta ( notifikasi ) untuk memasukkan akun Google-nya.

Pada umumnya para pengguna Android akan menganggap bahwa hal tersebut sebagai sesuatu yang sangat wajar. Sebab notifikasi ibarat ini dianggap sebagai salah satu metode dan cara untuk personalisasi dan untuk tujuan keamanan diri.

Tidak sepenuhnya salah memang.

Namun cobalah perhatikan adanya “ kejanggalan “ yang kemudian terjadi setelahnya.

Dengan memasukkan akun Google, maka akun tersebut tidak akan pernah tertutup. Selama memakai android yang sama.

Apa artinya ?

Artinya, semua sayap bisnis yang dimiliki oleh Google, ibarat : SE / Search Engine ( Mesin pencari ), Video YouTube, Maps, Gmail dan Chrome termasuk produk Google lainnya akan terus berada dalam posisi ‘ON’.

Apa artinya ?

Artinya, proses pencarian yang dilakukan di Android bahwasanya tidak sepenuhnya fair.

Cobalah ketiikan kata “email”, maka pengguna akan eksklusif diarahkan kepada Gmail.

Padahal kalau dilihat dari system peringkat, Gmail “hanyalah” layanan email yang ketiga terbesar di dunia. Sedangkan yang terbesar pertama sebanarnya yakni YahooMail.

Kemudian coba lagi dengan mengetikkan kata ‘translate’ atau “analytic’ misalnya.

Tebak saja, apa yang akan didapati pertama kali,

Apa artinya ?

Artinya : bussines is bussines.

Bagaimanapun juga Google yakni sebuah perusahaan komersial ( yang tentu saja “harus” mencari dan mendapat keuntungan yang sebanyak-banyaknya ).

Dan hal ibarat di atas yakni salah satu sarana yang dipakai untuk tujuan “laba”.

Sebab dengan cara ibarat ini, dengan tidak disadari , para pengguna secara tidak eksklusif akan digiring dan diarahkan untuk memakai produk-produk Google.