Friday, January 4, 2019

Jawab Pertanyaan Aneh, Ali Bin Abi Thalib Berhasil Mengislamkan Pendeta Yahudi

Di kala Umar Ibnul Khattab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin, pernah tiba kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi.
Mereka berkata kepada Khalifah:
"Hai Khalifah Umar, anda yakni pemegang kekuasaan sehabis Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar. Kami hendak menanyakan beberapa problem penting kepada anda. Jika anda sanggup memberi balasan kepada kami, barulah kami mau mengerti bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sebaliknya, jikalau anda tidak sanggup memberi jawaban, berarti bahwa agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi."

"Silahkan bertanya wacana apa saja yang kalian inginkan," sahut Khalifah Umar.

"Jelaskan kepada kami wacana induk kunci (gembok) mengancing langit, apakah itu?" Tanya pendeta-pendeta itu, memulai pertanyaan-pertanyaannya.
"Terangkan kepada kami wacana adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, apakah itu? Tunjukkan kepada kami wacana suatu makhluk yang sanggup memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan insan dan bukan jin!
Terangkan kepada kami wacana lima jenis makhluk yang sanggup berjalan di permukaan bumi, tetapi makhluk-makhluk itu tidak dilahirkan dari kandungan ibu atau atau induknya!
Beritahukan kepada kami apa yang dikatakan oleh burung puyuh (gemak) di dikala ia sedang berkicau! Apakah yang dikatakan oleh ayam jantan di kala ia sedang berkokok!
Apakah yang dikatakan oleh kuda di dikala ia sedang meringkik?
Apakah yang dikatakan oleh katak di waktu ia sedang bersuara?
Apakah yang dikatakan oleh keledai di dikala ia sedang meringkik?
Apakah yang dikatakan oleh burung pipit pada waktu ia sedang berkicau?"

Khalifah Umar menundukkan kepala untuk berfikir sejenak, kemudian berkata:
"Bagi Umar, jikalau ia menjawab 'tidak tahu' atas pertanyaan-pertanyaan yang memang tidak diketahui jawabannya, itu bukan suatu hal yang memalukan!''

Mendengar balasan Khalifah Umar menyerupai itu, pendeta-pendeta Yahudi yang bertanya berdiri melonjak-lonjak kegirangan, sambil berkata: "Sekarang kami bersaksi bahwa Muhammad memang bukan seorang Nabi, dan agama Islam itu yakni bathil!"

Salman Al-Farisi yang dikala itu hadir, segera bangun dan berkata kepada pendeta-pendeta Yahudi itu:
"Kalian tunggu sebentar!"
Ia cepat-cepat pergi ke rumah Ali bin Abi Thalib. Setelah bertemu, Salman berkata: "Ya Abal Hasan, selamatkanlah agama Islam!"
Imam Ali r.a. bingung, kemudian bertanya: "Mengapa?"
Salman kemudian menceritakan apa yang sedang dihadapi oleh Khalifah Umar Ibnul Khattab.

Imam Ali segera saja berangkat menuju ke rumah Khalifah Umar, berjalan lenggang menggunakan burdah (selembar kain epilog punggung atau leher) peninggalan Rasul Allah s.a.w.
Ketika Umar melihat Ali bin Abi Thalib datang, ia bangun dari kawasan duduk kemudian buru-buru memeluknya, sambil berkata:
"Ya Abal Hasan, tiap ada kesulitan besar, engkau selalu kupanggil!"
Setelah berhadap-hadapan dengan para pendeta yang sedang menunggu-nunggu balasan itu, Ali bin Abi Thalib herkata:
"Silakan kalian bertanya wacana apa saja yang kalian inginkan. Rasul Allah s.a.w. sudah mengajarku seribu macam ilmu, dan tiap jenis dari ilmu-ilmu itu memiliki seribu macam cabang ilmu!"

Pendeta-pendeta Yahudi itu kemudian mengulangi pertanyaan-pertanyaan mereka.

Sebelum menjawab, Ali bin Abi Thalib berkata: "Aku ingin mengajukan suatu syarat kepada kalian, yaitu jikalau ternyata saya nanti sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian sesuai dengan yang ada di dalam Taurat, kalian supaya bersedia memeluk agama kami dan beriman!"

"Ya baik!" jawab mereka. "

Sekarang tanyakanlah satu demi satu," kata Ali bin Abi Thalib.

Mereka mulai bertanya:
"Apakah induk kunci (gembok) yang mengancing pintu-pintu langit?"
"Induk kunci itu," jawab Ali bin Abi Thalib, "ialah syirik kepada Allah. Sebab semua hamba Allah, baik laki-laki maupun wanita, jikalau ia bersyirik kepada Allah, amalnya tidak akan sanggup naik hingga ke hadhirat Allah!" Para pendeta Yahudi bertanya lagi: "Anak kunci apakah yang sanggup membuka pintu-pintu langit?"
Ali bin Abi Thalib menjawab: "Anak kunci itu ialah kesaksian (syahadat) bahwa tiada yang kuasa selain Allah dan Muhammad yakni Rasul Allah!"
Para pendeta Yahudi itu saling pandang di antara mereka, sambil berkata: "Orang itu benar juga!"
Mereka bertanya lebih lanjut: "Terangkanlah kepada kami wacana adanya sebuah kuburan yang sanggup berjalan bersama penghuninya!"
"Kuburan itu ialah ikan hiu (hut) yang menelan Nabi Yunus putera Matta," jawab Ali bin Abi Thalib. "Nabi Yunus as. dibawa keliling ketujuh samudera!"
Pendeta-pendeta itu meneruskan pertanyaannya lagi: "Jelaskan kepada kami wacana makhluk yang sanggup memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi makhluk itu bukan insan dan bukan jin!"
Ali bin Abi Thalib menjawab: "Makhluk itu ialah semut Nabi Sulaiman putera Nabi Dawud alaihimas salam. Semut itu berkata kepada kaumnya: "Hai para semut, masuklah ke dalam kawasan kediaman kalian, semoga tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan pasukan-nya dalam keadaan mereka tidak sadar!"
Para pendeta Yahudi itu meneruskan pertanyaannya: "Beritahukan kepada kami wacana lima jenis makhluk yang berjalan di atas permukaan bumi, tetapi tidak satu pun di antara makhluk makhluk itu yang dilahirkan dari kandungan ibunya atau induknya!"
Ali bin Abi Thalib menjawab: "Lima makhluk itu ialah, pertama, Adam. Kedua, Hawa. Ketiga, Unta Nabi Shaleh. Keempat, Domba Nabi Ibrahim. Kelima, Tongkat Nabi Musa (yang bermetamorfosis menjadi seekor ular)."

Dua di antara tiga orang pendeta Yahudi itu setelah mendengar jawaban-jawaban serta klarifikasi yang diberikan oleh Imam Ali r.a. kemudian mengatakan: "Kami bersaksi bahwa tiada yang kuasa selain Allah dan Muhammad yakni Rasul Allah!"

Simak juga wacana kisah yang luar biasa dari Khalifah Umar Bin Khattab berikut :

Sumber http://anekacarapraktis.blogspot.com

Artikel Terkait

Jawab Pertanyaan Aneh, Ali Bin Abi Thalib Berhasil Mengislamkan Pendeta Yahudi
4/ 5
Oleh